KONTRIBUSI UMAT ISLAM MENUJU KEBANGKITAN PERADABAN ISLAM

Pertanyaan menyedihkan yang mungkin pernah kita dengar dan sekaligus kita bingung mendapatkan jawaban yang tepat adalah pertanyaan “mengapa peradaban Islam kini seakan lenyap ditelan bumi?”. Kondisi saat ini adalah peradaban Islam seolah-olah terpinggirkan. Tak tampak lagi kondisi yang pernah dialami oleh para sahabat bersama Rasulullah Muhammad SAW. Seakan kita lupa bahwa dahulu Islam pernah berjaya dan memimpin dunia. 

Bangunan peradaban kafir telah membungkam corong peradaban Islam. Mereka menggantikannya dengan peradaban yang merusak eksistensi iman, moral, dan berorientasi kepada kejayaan hidup di dunia saja. Berbagai sisi kehidupan telah terwarnai dan terkuasai oleh peradaban kafir. Mulai sisi budaya, pendidikan, kesehatan, politik, ekonomi, sosial, teknologi, paradigma pemikiran, hingga moral dan etika manusia. Sehingga pada kenyataanya nilai-nilai peradaban Islam yang dulu berjaya kini tinggal cerita belaka. 

Jika begitu, apa penyebab mundurnya peradaban Islam hari ini? Apakah ini semata kesalahan para aktivis peradaban kafir itu? Atau apakah karena “kebodohan” umat Islam masa kini? Bisa jadi memang benar karena “kebodohan” umat Islam hari ini. “Bodoh” disini bukanlah pada arti yang sebenarnya, karena kita yakin bahwa setiap muslim pasti belajar dan mengusai ilmu tertentu. 

Umat Islam bodoh karena mungkin belum mengenal siapa Tuhan untuk ditaati dan siapa suri teladan untuk diikuti. Umat Islam bodoh karena mungkin tak pernah berpikir lagi untuk menjadi pembela agama yang diridhai Allah SWT ini karena memang tidak tahu siapa yang harus dibela. Umat Islam bodoh karena ternyata hanya bisa terkagum takjub melihat kemegahan bangunan peradaban musyrikin pada segala sisi kehidupan. Umat Islam bodoh karena mungkin sebagian lebih suka ikut dengan arus peradaban durjana itu. Umat Islam bodoh karena mungkin tak punya apa-apa untuk bisa berkontribusi secara nyata demi bangkitnya peradaban Islam. Umat Islam bodoh karena mungkin telah bermental pengkhianat agama ini layaknya pasukan pemanah pada perang uhud yang membangkang dari arahan Rasulullah SAW. Umat Islam bodoh karena mungkin tidak tahu bahwa peradaban musyrikin itu mengancam eksistensi iman dan moral diri dan keturunannya. 

Bagaimana menghilangkan kebodohan itu? 

“Kebodohan” yang ada adalah disebabkan oleh karena kurangnya ilmu pengetahuan mengenai Tuhan umat muslimin, yaitu Allah SWT. Solusi untuk kebodohan adalah ilmu. Ilmu pengetahuan mengenai Allah SWT akan tersampaikan kepada umat Islam apabila ada manusia-manusia shalih dan berilmu yang belajar dan mengajarkan ilmu tentang Allah SWT. Mereka dipanggil dengan sebutan ulama, syaikh, da’i, ustadz, dan sebagainya. Pekerjaan mereka adalah dakwah, menyampaikan segala sesuatu yang datangnya dari Allah SWT dan Rasul-Nya. 

Peradaban Islam tidak akan mungkin bangkit apabila umat Islam masih bergelimang “kebodohan”. Sehingga apabila semakin banyak orang shalih yang paham tentang ilmu Allah SWT dan mengajarkannya kepada yang belum memahaminya. Sehingga pada akhirnya nanti semua umat Islam akan memiliki semangat untuk memberikan kontribusinya untuk kebangkitan peradaban Islam, maka bukan tidak mungkin lagi peradaban Islam benar-benar akan bangkit dimuka bumi Allah SWT ini dengan segera. 

Bentuk-bentuk kontribusi itu sangatlah beragam, dari kontribusi tingkat rendah hingga kontribusi tingkat tinggi. Kontribusi tingkat rendah seperti amal shalih, amal dakwah, infak/zakat, pembanguan paradigma Islami melalui tulisan, penguasaan ilmu pengetahuan diberbagai bidang (sosial, ekonomi, budaya, politik, kesehatan, pertahanan, teknologi, pangan, dan sebagainya), hingga pada kontribusi tingkat tinggi yang berupa perjuangan dan pengorbanan dengan harta dan jiwa dijalan Allah SWT.

Penulis:

Taufiq D.S. Suyadhi

FLP Yogyakarta 13