Kuat Aqidah = Cerdas Spiritual & Intelektual


Aqidah seorang muslim adalah berbeda dengan aqidah yang dimiliki oleh agama lain. Aqidah Islamiyyah adalah mutlak dipegang erat dalam pikiran, hati, dan amal perbuatan. Aqidah bagi seorang muslim adalah IDEALISME yang harus terus dikuatkan, supaya dalam setiap gerak hidupnya memiliki niat dan orientasi yang pasti. 


"Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang pantas di ibadahi dengan sempurna kecuali hanyalah Allah SWT dan bersaksi bahwa Muhammad bin Abdullah SAW adalah utusan Allah" adalah aqidah islamiyah yang dimaksud. 

Apa yang menjadi ketentuan dan ketetapan Allah SWT hendaklah seorang muslim menerimanya dengan ikhlas dan qana'ah. Bersyukur jika itu berupa nikmat, dan bersabar jika itu berupa ujian-ujian dalam kehidupan. Karena seorang muslim pantas untuk tahu bahwa segala peristiwa kehidupan ini datang dan pergi karena Allah yang menghendaki. Manusia dan jin dicipta oleh Allah SWT hanyalah untuk tunduk & taat (beribadah) kepada-Nya. Apabila ada dari kalangan jin dan manusia ada yang menyesat dari perintah dan/atau larangan-Nya, maka sepantasnyalah Allah akan memberikan balasan sepantasnya. 

Tak pantas seorang muslim mencaci dan membenci apabila ketentuan dan ketetapan Allah itu berupa kekurangan, kelemahan, kemiskinan, dan seterusnya. Tak pantas juga seorang muslim bersombong diri dihadapan Allah apabila ketentuan dan ketetapan Allah itu berupa kelapangan rezky, kesehatan, kekuatan, dan seterusnya karena semua itu Allah yang mengaturnya. Ingatlah! Bahwa segalanya hanya kepada Allah jualah tempat kembalinya. Hanyalah "sikap yang tepat" terhadap ketentuan dan ketetapan yang kita peroleh dari Allah yang akan mengantarkan kita kepada keselamatan hidup di dunia dan di akhirat, karena itulah yang akan menjadi penyebab bahwa Allah akan memberikan cinta-Nya ataukah siksa-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Allah yang Maha Tahu. 


Sebuah contoh, 

Satu hari ada seorang “muslim” membuat suatu posting/tulisan di jejaring social facebook yang mengomentari tentang pembantaian Israel terhadap bangsa Palestina. Kurang lebih dia menuliskan seperti ini, “Umat Islam seharusnya berpikir lagi untuk mau menanggalkan idealismenya supaya tahu bahwa apa yang dilakukan oleh bangsa Israel adalah suatu kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual!” 

Secara pribadi, Saya katakana bahwa pola piker seorang “muslim” yang semacam ini adalah sebuah pola pikir menyesat, yaitu sesat dan menyesatkan. Hal ini sangat mengancam ke-Islaman seorang muslim. Bisa jadi Allah telah menilai hal ini sebagai jalan keluarnya seorang muslim dari agama Islam. Apa sebabnya? 

Pemikiran untuk mengajak dirinya dan muslim yang lain untuk menanggalkan idealisme kemuslimannya (aqidah islam yang lurus) adalah suatu bentuk pemurtadan meskipun hanya secara pemikiran (mindset). Sebagai seorang muslim, hal ini adalah suatu kebodohan spiritual. “Pemikiran” seorang muslim semacam ini menunjukkan bahwa dia “tidak kenal” siapa dan bagaimana Tuhannya. Dan Si Penulis tak pandai menghitung-hitung kerugian yang akan diterimanya sebab kebodohannya itu. Hal ini senada dengan kebodohan bangsa Israel yang telah berani menentang Allah SWT dengan tindakan kedzalimannya terhadap bangsa Palestina. 

Kemudian, karena komentar itu terkait dengan tekad rakyat Palestina (gaza) yang tidak berhijrah meninggalkan tanah sengketa dan memilih untuk mempertahankan kedudukannya disana dengan pengorbanan harta, raga, dan bahkan jiwa. Menurut Saya, Si pemikir sendirilah yang tidak cerdas secara intelektual dan secara spiritual. Rakyat Palestina memilih mendapatkan kemuliaan disisi Allah SWT dengan memperoleh syahid dengan melawan kedzaliman Israel. Karena mereka tahu pasti bahwa jihad dan syahid dijalan Allah adalah jalan kembali kepada Allah yang sangat mulia dimata Allah. Itu artinya rakyat Paletina “kenal” siapa dan bagaimana Tuhannya. Hitungan untung dan rugi akan keputusan itu telah ada “rumusnya” di sisi Allah SWT. Jadi keputusan itu adalah menunjukkan betapa cerdasnya mereka secara intelektual dan secara spiritual, bukan sebaliknya. 

Aqidah yang lurus adalah idealisme seorang muslim, karena itulah yang akan menyelamatkan setiap muslim yang istiqamah “menggenggamnya”. Mari kuatkan aqidah kita, supaya kita tidak dihinakan oleh adzab dari Allah SWT. Wallahua’lam bishawab. (/fiq)




Share this post :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. e-magz FLP13 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger